Forum Spirallopolis
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Log in

I forgot my password

Search
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


Renungan..

3 posters

Go down

Renungan.. Empty Renungan..

Post  Jamboe Tue Aug 05, 2008 7:52 pm

Silahkan post renungan yang bisa membangun disini..Thx..
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Tue Aug 05, 2008 7:53 pm

Hari minggu pagi kemarin, di jendela kamar saya nampak seekor lalat yang terbang berputar-putar. Rupanya lalat tersebut berusaha mencari jalan keluar Lalat itu berputar-putar terus dari atas kebawah, dari kiri ke kanan. Saya tergoda untuk mencoba menangkapnya, namun ternyata lalat tersebut cukup lincah untuk mengelak.
Hanya sejenak saya mengamatinya, dan kemudian saya
lupakan karena aktivitas saya cukup padat hari itu. Keesokan harinya, saya tiba-tiba teringat akan lalat tersebut. Sambil minum
kopi, saya dekati jendela dimana lalat tersebut terbang kemarin. Di salah satu sudut jendela, saya melihat lalat itu ternyata telah terbaring mati.
Nah, tiga meter dari jendela tersebut ada sebuah pintu yang terbuka lebar. Seandainya lalat tersebut kemarin mau berusaha terbang menuju ke pintu itu,
mungkin dia telah menikmati kebebasannya. Namun lalat tersebut mungkin berpikir, bahwa cahaya yang berasal dari jendela lebih menjanjikan kebebasan
daripada melalui pintu yang gelap. Dia berusaha keras untuk menembus kaca tersebut. Namun sekeras apapun dia bekerja, tidak akan pernah mungkin bisa
menembus kaca tersebut. Akhirnya lalat tersebut mati karena kehabisan tenaga, mungkin mati dengan rasa penasaran, mengapa cahaya kebebasan yang
seolah-olah hanya tinggal sejengkal lagi tidak dapat diraihnya....
Apa makna ilustrasi diatas dalam kehidupan kita ?
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Tue Aug 05, 2008 7:57 pm

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong ram but konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Tue Aug 05, 2008 8:06 pm

Belakangan ini begitu banyak orang berbuat anarkis dengan melakukan pemberontakan, perusakan bahkan membunuh karena masalah sara, sakit hati, penghinaan, balas dendam atau alasan lainnya. Garang, ganas dan buas, begitulah kesannya.

Jika tindakan anarkis dianggap sebagai suatu pembenaran, bisa kita bayangkan apa jadinya kalau semua orang didunia ini mempunyai prinsip hidup demikian. Keadaan manusia pada akhir zaman sudah sangat ironis. Hawa nafsu membuat manusia semakin kehilangan akal sehat. Semua orang salah, hanya diri sendiri yang paling benar. Apakah anda salah-satu diantara mereka?

Saudara seiman yang saya cintai, tujuan hidup kita bukan untuk mengalahkan orang lain, tetapi untuk mengalahkan diri sendiri!
Sebab musuh yang terbesar didalam hidup ini adalah diri kita sendiri.
Karena kita tidak pernah diajarkan oleh siapapun untuk mencaci-maki diri sendiri, makanya kita sudah terbiasa mencaci-maki orang lain.
Itulah sebabnya kita lebih suka melihat kesalahan orang lain daripada
melihat kekurangan diri sendiri. Jika anda ingin tahu, siapa yang paling bertanggung jawab atas hampir semua masalah yang anda hadapi, cobalah anda renungkan. Seandainya anda dapat menendang bokong anda sendiri, saya sarankan lakukanlah itu beberapa kali demi untuk mengubah hidup anda. Memang benar, masalah yang kita hadapi tergantung dari banyak hal, tetapi terutama dari diri kita sendiri.
Semua orang ingin mengubah dunia, tapi hanya sedikit yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri. Saya akan menertawakan anda, jika anda seorang perokok tetapi melarang anak-anak anda untuk tidak ikut-ikutan merokok. Bagaimana mungkin anda dapat “memenangkan” keluarga,
jika anda belum dapat mengalahkan diri sendiri. Amsal 27:19 mengatakan “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu”.

Selama anda masih gemar menyalahkan orang lain atas masalah apa yang anda hadapi, sejauh itu pula anda tidak menyadari kelemahan yang ada pada diri anda. Setiap kali anda mentolerir kekurangan orang lain, saat itu pula anda menambah kekurangan anda. Dan semakin banyak anda mengeluh, semakin sedikit yang akan anda dapatkan.
Sebenarnya kalau kita bisa berhikmat ketika menghadapi masalah, mungkin kita akan menemukan “sesuatu” didalam diri kita yang tidak kita ketahui sebelumnya. Saudara, kadang kita harus berjuang lebih dari satu kali untuk mencapai sebuah tujuan, kecuali kalau kita sendiri yang memutuskan untuk tidak mau bangkit lagi. Belum lama ini ada seorang aktor kawakan kita yang sangat terkenal ditangkap karena kasus penggunaan narkoba. Dari reputasinya yang baik, aktor senior ini cukup dihormati, beribawa dan taat beribadah. Tapi kenapa hal seperti ini masih bisa terjadi? Jawabnya jelas, dia tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri! Semoga saja kekhilafannya ini membawa hikmah baginya dan kita semua.

Apabila anda tidak mau mengalahkan diri sendiri, berarti anda tidak memiliki iman untuk mengalahkan dosa. Apa hubungannya? Sebab anda tidak pernah merasa bersalah dan berdosa atas apa yang anda lakukan. Semua kesalahan selalu dialamatkan kepada orang lain. Seandainya anda merasa ada orang yang berbuat jahat terhadap anda, apakah anda harus membalasnya dengan cara yang sama, dan anda menganggapnya itu hal yang wajar? Bukankah rasul Paulus mengatakan; kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan![Roma 12:21].

Dengan mengalahkan diri sendiri akan menimbulkan kepercayaan diri, dan dengan kepercayaan diri inilah yang akan membuat anda berhasil didalam melakukan segala pekerjaan. Ingat, anda bisa saja sukses walau tidak seorangpun percaya kepada anda. Tetapi anda tidak akan pernah sukses jika anda tidak percaya kepada diri sendiri. Oleh karena itu kalahkanlah diri anda terlebih dahulu. Kiranya renungan ini boleh menjadi berkat bagi saudara seiman. Tuhan Yesus memberkati.
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Tue Aug 05, 2008 8:08 pm

3 renungan di atas gw ambil dari internet dan dari bulbo fs..Mudah2an bisa membangun..
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Wed Aug 06, 2008 10:19 pm

KISAH LAGU SENTUH HATIKU...........Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh maria Shandy.
Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan,
Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya.
Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya.
Ia suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..waktu pun berlalu...
Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia.
Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?
Akhirnya anak perempuan itu cerita,suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh bapaknya!
Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :
"Kamu harus maafin papa kamu."
Tetapi anak itu ga bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..
Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"
Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan papanya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.
Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,
betapa ku mencintai segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
betapa kumenyadari didalam hidupku ini..
kau selalu memberi rancangan terbaik oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku, menjadi yang baru
Ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi..
KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..
Kisah diatas sungguh2 terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa.. ^^
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Sun Aug 10, 2008 10:27 pm

Bacaan I: Hosea 2: 16b – 17b, 21 - 22; Mazmur 45: 11 - 17 
Injil: Mateus 25: 1 - 13 

Hari ini, bacaan Injil mengarahkan perhatian dan refleksi kita pada perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan juga kita merayakan pesta St. Theresa Benedikta dari Salib, Edith Stein, seorang kudus yang melalui hidupnya membuktikan dirinya sebagai seorang gadis yang bijaksana, seperti gadis-gadis bijaksana dalam bacaan injil hari ini. 

Dilahirkan dari keluarga Jahudi di Wreclaw, Polandia, Edith Stein, (1891 – 1942) meninggalkan iman Jahudi ketika dia berusia belasan tahun dan menjadi seorang atheist. Seorang gadis muda yang pintar dan intelligent serta tekun membaca, dia adalah salah satu dari sekian banyak perempuan di Jerman yang diterima di universitas sebagai mahasiswi, belajar filosofi di bahwa bimbingan Edmund Husserl, pendiri disiplin ilmu baru fenomenologi. Ketika kuliahnya terganggu karena perang dunia pertama, dia menjadi pekerja sukarela sebagai perawat di sebuah rumah sakit tentara. Setelah perang berakhir dia melanjutkan kuliahnya dan menjadi pembantu professor Husserl pada Universitas Freiburg. 

Edith tetap berpegang teguh pada pemikirannya sebagai seorang atheist tapi ketika dia membantu seorang teman setelah kematiannya dia tertarik akan referensi-referensi iman temannya. Dia berusaha untuk menemukan lebih dan mulai membaca Perjanjian Baru untuk dirinya sendiri. 

Langkah yang sederhana dalam pencaharian ini menghasilkan dalam dirinya diterima kedalam Gereja Katolik pada 1 Januri 1922. Pada saat itu dia sudah memiliki karier sebagai seorang guru dan dosen. Ketika Nazi berkuasa di Jerman, hidupnya mulai berubah. Pada tahun 1933 dia dipaksa untuk meninggalkan posisinya sebagai dosen karena darah Jahudinya. Setahun kemudian dia masuk biara Karmel di Kôln, suatu langkah yang telah dirindukan dan diambil sejak lama. 

Kehidupan di Jerman pada masa kekuasaan Nazi menjadi sangat berbahaya, sulit, dan pada tahun 1938 dia diselundupkan ke Belanda. Pada tanggal 26 Juli 1942 Gestapo berhasil menangkapnya bersama saudarinya Rosa dan pada tanggal 7 Agustus mereka dikirim ke Aushchwitz dimana mereka dibunuh di dalam kamp konsentrasi. Dicatat bahwa kata-kata Edith yang terakhir yang diucapkannya kepada saudarinya sebelum menghembuskan nafas terkahir adalah: ‚Marilah, kita berangkat menuju saudara-saudari kita’. Kita bersyukur dan memuji Allah pada hari ini atas semangat dan kesaksian imannya. 

‚Banyak hal berada di dalam rencana Allah yang tak pernah saya rencanakan sama sekali. Saya sampai pada suatu keyakinan bahwa – dari pihak Allah – tak ada kesempatan dan bahwa seluruh hidupku, sampai pada detail-detail yang terkecil telah dipetakan dalam providensia Ilahi Allah’ (St. Edith Stein). 

St. Theresia Benedikata, doakan kami. 

Francistown – Botswana, 9 Agustus 2008 
P. Joe Ruma,SVD (joeruma@gmail.com).
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Sun Aug 10, 2008 10:28 pm

Bacaan I: Jeremias 26: 1 - 9; Mazmur 69: 5, 8 – 10, 14 
Injil: Mateus 13: 54 - 58 

Dengan menjadi satu dari antara kita Jesus dari Nasaret, pribadi kedua dari Tritunggal Maha Kudus, Putera Tunggal Allah, mengambil untuk diri-Nya segala sesuatu untuk menjadi seorang manusia. Dalam Gaudium et spes (Harapan dan Kegembiraan) para uskup dari Konsili Vatikan II mengekspresikan realitas dan keindahan inkarnasi Jesus dalam kata-kata ini: ‚Karena melalui inkarnasi-Nya Putera Allah telah menyatukan diri-Nya dalam suatu cara dengan setiap manusia. Dia bekerja dengan tangan manusia, dia berpikir dengan pikiran seorang manusia, beraksi dengan pilihan seorang manusia, dan mencintai dengan sebuah hati manusia. Dilahirkan oleh Perawan Maria, Dia sungguh telah dijadikan satu dari antara kita, seperti kita dalam segala sesuatu kecuali dosa’ (GS 22). 

Pelayanan Jesus mendorong Dia kepada realitas public tapi kehadiran-Nya mengundang sesuatu yang dapat dimengerti – namun terlalu human pertanyaan dari orang-orang Nasaret, dimana Dia bertumbuh dan berkembang. Dari semua orang Nasaret yang skeptical muncul lima pertanyaan tentang Jesus: ‘Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita?’ (ayat 55 – 56). Pertanyaan terakhir yang mereka sampaikan menunjukkan bahwa mereka secara komplit kagum akan perbuatan-perbuatan Jesus: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? (Yang mereka maksudkan adalah pengetahuan, pengertian, karunia, bakat, mujisat-mujisat dan juga pendidikan Jesus). Jauh dari pertanyaan-pertanyaan itu menuntun ke iman atau pencahayaan atau suatu penghargaan yang dalam untuk orang dari Nasaret, namun pertanyaan mereka menghantar mereka ke sikap penolakkan (ayat 57). Sebagaimana apa yang dikonfirmasikan Jesus, kebenaran yang dalam namun menyedihkan adalah bahwa "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya” (ayat 57). 

Tentu sangatlah baik, benar dan pada tempatnya untuk bertanya dan meneliti lebih dalam kedalam iman kita, dan sekali pun dalam situasi dimana kita merasa ragu, pertanyaan-pertanyaan tentang asal-usul dan keluarga Jesus menunjukkan bahwa mereka sudah mengambil sikap dan menutup mata dan hati mereka terhadap apa yang sedang dilakukan Allah di tengah-tengah mereka. Kita perlu bersikap responsive dan receptive terhdap karya Allah di tengah-tengah kita, dan satu-satunya jalan untuk melakukan hal ini adalah dengan membuka pikiran, hati dan kehidupan kita untuk Roh Kudus. 

Tuhan Jesus, ajarilah saya untuk menyambut dan menerima karya Allah di zaman ini. Tuntunlah aku untuk melawan sikap-sikap prejudice, diskriminasi dan suatu pikiran yang sempit yang dapat menghalangi karya Roh Kudus di dalam gereja, di dalam parokiku, di dalam keuskupanku, di dalam kominitasku, dan di dalam kehidupan kami. Amen.
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  chr_ad3l Mon Aug 11, 2008 6:34 pm

bagus jam..

btw,yg nyiptain lagu sentuh hatiku itu nak greja gueee
namana jason
wakakak
chr_ad3l
chr_ad3l
Silver member
Silver member

Female
Number of posts : 242
Age : 31
Points : 0
Registration date : 2008-06-19

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Mon Aug 11, 2008 9:31 pm

Lagunya bener2 menyentuh hati..Dari renungan itu ternyata kita juga dapat memuliakan tuhan dari peristiwa yg kita alami..Iya kan?...Kok jd alim ya gw?....Wkwkwk,...
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Jamboe Sun Aug 17, 2008 6:53 pm

Di tengah suatu padang gurun, seorang pengembara sedang bergumul untuk bertahan hidup karena kehabisan air minum. Namun, akhirnya ia menemukan sumber mata air minum satu-satunya di daerah tersebut. Dan dia menemukan sepucuk surat tersimpan di dalam kaleng yang terikat pada pompa tua yang terpasang di sumber mata air tersebut.

Isi suratnya sebagai berikut, "Pompa ini berfungsi sebagaimana mestinya karena saya telah mengganti perangkat penghisap didalamnya yang seharusnya bisa bertahan cukup lama. Namun bagian penghisap ini pasti akan kering setelah beberapa saat dan perlu 'dipancing' kembali dengan air. Nah, di bawah batu yang berwarna putih, jauh dari sinar matahari saya telah mengubur sebotol air bersih. Didalam botol itu tersedia cukup air untuk dapat dipakai 'memancing' air dari sumur."

"Namun, airnya akan kurang apabila air tersebut Anda minum terlebih dahhulu. Percayalah, sumur ini tidak pernah kering. Setelah Anda berhasil mengeluarkan air dari sumur, jangan lupa untuk mengisi penuh botol ini kembali dan kuburkan botol ini ke tempat semula untuk orang lain yang membutuhkannya. Tertanda, temanmu di saat haus. N.B.: Ingat, jangan minum isi botolnya, pakailah untuk memancing pompanya, maka Anda akan mendapatkan air jauh lebih banyak dari yang Anda butuhkan."

Dapatkah Anda bayangkan pergumulan didalam batin orang ini, antara segera menyelamatkan diri dengan meminum isi botol tersebut atau mempergunakannya unuk mendapatkan air yang lebih banyak dari sumur, seperti yang dijanjikan surat itu.

Namun sesungguhnya kepercayaannya kepada surat tersebut untuk kemudian melakukan persis seperti yang dianjurkan surat tersebutlah yang akan membuat dia tetap dapat bertahan hidup.

Bukankah dalam kehidupan rohani kita sering menghadapi pergumulan yang sama? Kita cenderung melakukan apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang lebih pasti (tapi bersifat sementara) karena kasat mata dan ada di depan kta, dibandingkan dengan kepercayaan kepada firman Tuhan, yang sering kita anggap mengandung "resiko" untuk ditaati.

Alkitab bukan sekedar "Surat" yang berisi janji-janji yang tidak teruji. Alkitab adalah kebenaran yang dapat memenuhi lebih dari semua yang Anda butuhkan,. Namun, dibutuhkan iman untuk melakukan apa yang diperintahkanNya. Dan iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan.

Apabila Anda mempergunakan apa yang ada didalam tangan Anda dalam memiliki iman kepada Nya dengan melakukan seperti apa yang difirmankanNya, maka Anda menemukan lebih dari semua yang Anda butuhkan didalam segala aspek kehidupan Anda. Firman Tuhan berkata bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman kita menjadi sempurna.
Jamboe
Jamboe
Silver member
Silver member

Male
Number of posts : 253
Age : 31
Lokasi : Rumah Bapak Gw
Points : 1
Registration date : 2008-07-21

Back to top Go down

Renungan.. Empty Sebuah Kisah Kasih

Post  Xonvus Sun Aug 24, 2008 1:16 pm

Suatu hari, aku bangun dini hari untuk menyaksikan sang surya terbit. Dan keindahan karya ciptaan Tuhan sungguh tak terlukiskan. Sementara aku mengaguminya,aku memuliakan Tuhan oleh karena karya-Nya yang mempesona. Sementara aku duduk di sana, aku merasakan kehadiran Allah dalam diriku.

Ia bertanya kepadaku,
"Apakah engkau mengasihi Aku?"
aku menjawab,"Tentu saja Tuhan! Engkaulah Allah dan Juruselamatku!"

Kemudian dia bertanya,
"Seandainya engkau cacat jasmani, apakah engkau akan tetap mengasihi Aku?"

Aku terpana. aku memandangi tanganku,kakiku, dan seluruh bagian tubuhku yang lain sambil memikirkan betapa banyak pekerjaan yang tidak akan dapat aku lakukan, pekerjaan - pekerjaan yang selama ini aku anggap biasa. Dan aku menjawab , "Akan sangat berat Tuhan, tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau."

Kemudian Tuhan berkata,
"seandainya engkau buta, apakah engkau akan tetap mengagumi ciptaan-Ku?"

Bagaimana aku dapat mengagumi sesuatu tanpa dapat melihatnya? Kemudian pikiranku melayang kepada orang - orang buta di muka bumi ini dan betapa banyak di antara mereka yang mengasihi Tuhan dan mengagumin ciptaan - Nya.Jadi aku menjawab, "Sulit dibayangkan tuhan,tetapi aku akan tetap mengasihi Engkau."

Kemudian Tuhan bertanya kepadaku,
"seandainya engkau tuli, apakah engkau akan tetap mendengarkan Firman-Ku?"

bagaimana aku dapat mendengar jika aku tuli? Aku tersadar, mendengarkan Firman Tuhan tidak hanya dengan telinga, tetapi dengan hati. Maka aku menjawab,"Akan seangat berat Tuhan,tetapi aku akan tetap mendengarkan Firman-Mu."

Kemudian Tuhan bertanya,
"seandainya engkau bisu, apakah engkau akan tetap memuliakan Nama-Ku?"

Bagaimana aku dapat memuji tanpa bersuara?Lalu menjadi jelas bagiku : Tuhan menghendaki kita menyanyi dari kedalaman hati dan jiwa kita.Tidak jadi soal apakah suara kita terdengar sumbang. Dan memuliakan Tuhan tidak selalu dengan nyanyian, tetapi dengan berbuat baik kita menyampaikan pujian kepada Tuhan dengan ucapan syukur. Jadi aku menjawab, "Meskipun aku tidak dapat melantunkan nyanyian pujian, aku akan tetap memuliakan Nama-Mu."

Dan Tuhan bertanya,
"Apakah engkau sungguh mengasihi Aku?"

dengan tegas dan penuh keyakinan, aku menjawab lantang, "Ya Tuhan! Aku mengasihi Engkau karena Engkaulah satu - satunya Allah yang benar."

Aku pikir aku telah menjawab dengan benar, tetapi...

Tuhan bertanya,
"JIKA DEMIKIAN, MENGAPA ENGKAU BERDOSA?"

Aku menjawab, " Karena aku hanyalah seorang manusia yang tidak sempurna."

"JIKA DEMIKIAN, MENGAPA PADA SAAT SUKA ENGKAU MENYIMPANG JAUH?
MENGAPA HANYA PADA SAAT DUKA SAJA ENGKAU BERDOA DENGAN KHUSYUK?"


Tidak ada jawaban.Hanya air mata...

Tuhan melanjutkan:
"Mengapa melantunkan pujian hanya di gereja dan di tempat- tempat retret?
Mengapa datang kepada-Ku hanya pada saat doa?
Mengapa meminta dengan demikian egois?
mengapa tidak setia?"


Air mata mengalir jatuh di pipiku.

"Mengapa engkau malu akan Aku?
Mengapa engkau tidak mewartakan Kabar Sukacita?
Mengapa pada saat aniaya engkau berpaling kepada yang lain sementara aku menyediakan punggung-Ku untuk memikul bebanmu?
Mengapa mengajukan alasan - alasan ketika AKu memberimu kesempatan untuk melayani dalam nama-Ku?"


Aku berusaha menjawab, tetapi tidak ada jawab yang keluar...

"Engkau dikaruniai hidup. Aku menciptakan engkau, jangan sia - siakan hidupmu.
Aku memberkati engkau dengan talenta - talenta untuk melayani Aku, tetapi engkau senantiasa menghindar.
Aku telah menyingkapkan rahasia Firman-Ku kepadamu, tetapi pengetahuanmu tidak bertambah.
Aku berbicara kepadamu, tetapi telingamu tertutup rapat.
Aku menunjukkan belas kasih-Ku kepadamu, tetapi matamu tidak melihat.
Aku mengirimkan penolong - penolong bagimu, tetapi engkau duduk berpangku tangan sementara mereka engkau singkirkan.
Aku mendengarkan doa - doamu dan Aku telah menjawab semuanya."


"APAKAH ENGKAU SUNGGUH MENGASIHI AKU?"

Aku tidak mampu menjawab.Bagaimana mungkin?
aku amat malu.
Aku tidak punya penjelasan.Apa yang dapat aku katakan?
Ketika hatiku menjerit dan air mata telah membanjir, aku berkata,
"Ampuni aku,Tuhan. Aku tidak layak menjadi anak-Mu."

Tuhan menjawab,
"Itu Rahmat, Anak-Ku."

Aku bertanya " Jika demikian, mengapa Engkau terus - menerus mengampuni aku? Mengapa Engkau dmeikian mengasihi aku? "

Tuhan menjawab,
"Karena engkau adalah ciptaan-Ku. Engkau adalah Anak-Ku.Aku tidak akan meninggalkan engkau.

Jika engkau menangis, hati-Ku hancur dan Aku akan menangis bersamamu.
Jika engkau bersorak kegirangan, Aku akan tertawa bersamamu.
Jika engkau putus asa, Aku akan menyemangatimu.
Jika engkau jatuh, aku akan mengangkatmu.
Jika engkau lelah, aku akan menggendongmu.
Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman, dan Aku akan selalu mengasihimu selamanya."


Belum pernah aku menangis sedemikian pilu sebelumnya.
Bagaimana mungkin aku bersikap dingin dan beku selama ini?
Bagaimana mungkin aku melukai hati-Nya dengan segala kelakuanku?
Aku bertanya kepada Tuhan, " Berapa besar Engkau mengasihiku, Tuhan?"

Tuhan merentangkan kedua belah Tangan-Nya, dan aku melihat Tangan-Nya yang berlubang tertembus paku.
Aku bersimpuh di kaki Kristus, Juru selamatku.
Dan untuk pertama kalinya aku berdoa dengan segenap hati.


Anonim

Diperkenankan mengutip/ menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan:
"diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya"
Xonvus
Xonvus
Moderator

Male
Number of posts : 155
Age : 31
Lokasi : The World That Never Was
Points : 50
Registration date : 2008-05-08

Back to top Go down

Renungan.. Empty Re: Renungan..

Post  Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum